Oleh Buletin Jumat Al-Atsariyyah
Ketika membaca Al-Qur’an memang kita dianjurkan untuk bersedih sebagai hasil renungan dan tadabbur makna-makna ayat sebagaimana yang dijelaskan dalam sunnah. Adapun hadits di bawah ini, sekalipun sebagian maknanya benar, namun ia bukan hujjah dalam hal ini, karena kelemahan hadits ini. Nash haditsnya:
اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ بِحُزْنٍ فَإِنَّهُ نَزَلَ بِالْحُزْنِ
"Bacalah Al-Qur’an dengan perasaan sedih, karena dia turun dengan kesedihan". [HR. Al-Khollal dalam Al-Amr Bil Ma’ruf (20/2) dan Abu Sa’id Al-A’robiy dalam Mu’jam-nya (124/1)].
Dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Uwain bin Amr Al-Qoisiy, dia adalah seorang yang mungkarul hadits lagi majhul menurut Al-Bukhariy. Selain itu juga ada rawi yang bernama Ismail bin Saif, dia adalah seorang yang biasa mencuri hadits, dan meriwatkan hadits yang lemah dari orang-orang yang tsiqoh. Tak heran jika Al-Albaniy menyatakan hadits ini dho’if jiddan (lemah sekali) dalam kitabnya Adh-Dho’ifah (2523).
Sumber : Ensiklopedia Hadits Lemah, Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 54 Tahun I.
Sumber :
www.almakassari.com/?p=230

Hadits "Bersedih Membaca Al Quran"
Diposting oleh
أم زكي وزهرة
on Minggu, 06 Desember 2009
Label:
Hadits
0 komentar:
Posting Komentar