بسم الله الرحمن الرحم
Oleh : Andy Abu Thalib al Atsary
Pas kebetulan baca-baca Mukhtashar Shahih Muslim yang diringkas oleh al Imam al Mundziri dan ditahqiq oleh Syaikh al Albani, mata saya terhenti pada beberapa riwayat yang sungguh menarik. Menarik dalam artian bukan menurut studi yang rumit, njlimet dan susah, tetapi sebaliknya: Menarik karena polos dan menggambarkan bagaimana kecintaan para Shahabat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Sebuah riwayat yang menunjukkan wala' wal bara' (sikap mencintai dan membenci)nya mereka benar-benar hanya karena Allah dan Rasul-Nya.
Beberapa hadits yang sangat pas untuk kita baca ketika dewasa ini umat Islam semakin "pinter" sehingga ketika akan beramal sesuatu dalam dien mereka, mereka membutuhkan analisa dan pertimbangan apakah amal itu sunnah atau wajib. Bahkan sebagian mereka melakukan hal-hal yang seolah-olah menunjukkan bahwa amalan "Sunnah" adalah sesuatu "yang ditinggalkan" sedangkan yang "makruh" malah sebisa mungkin dilakukan sampai batas-batas yg mepet ke haram. Wallahu musta'an.
Ketika membaca riwayat-riwayat ini saya tertegun: Sudahkah ada dalam hati saya sikap seperti mereka?
Di sini saya ingin nukil beberapa saja. (Lengkapnya silahkan lihat sendiri di Mukhtashar Shahih Muslim, atau di Shahih Muslimnya sendiri)
-----------------------------------------------------------------
Dari Thalhah bin Nafi, bahwasannya ia pernah mendengar Jabir bin Abdullah-Radhiallahu anhu-berkata: Suatu hari, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam memegang tangan saya dan mengajak untuk bertandang ke rumah beliau. Tak berapa lama kemudian, beberapa potong roti dihidangkan ke beliau, dan setelah itu beliau bertanya:
"Apa lauknya?"
Keluarganya menjawab, "Tidak ada lauk pauk dan yang ada hanya sedikit cuka"
Rasulullah berkata, "Sesungguhnya cuka itu adalah sebaik-baik lauk pauk"
Jabir bin Abdullah berkata, "Sekarang saya jadi menyukai cuka semenjak mendengar ucapan Rasulullah itu". Sementara Thalhah bin Nafi berkata, "Saya pun mulai menyukai cuka semenjak mendengar perkataan Jabir itu".
---------------------------------------------------------------------
Dari Anas bin Malik dia berkata, "Suatu ketika seorang shahabat pernah mengundang Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Lalu saya pun pergi bersama beliau. Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dihidangkan kuah sayur berisi labu. Maka beliau pun menyantapnya dan sangat menyukainya.
Melihat hal itu, saya pun memberikan kuah labu saya kepada beliau dan saya tidak memakannya.
Selanjutnya Anas berkata, "Setelah kejadian itu, saya pun menyukai kuah sayur labu".
Sumber : http://abuthalib.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar