Khitan PAda Perempuan Dalam Tinjauan Medis

بسم الله الرحمن الرحم


Hadist Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kepada Ummu ‘Athiyah (wanita tukang khitan):

اخْفِضِي، وَلا تُنْهِكِي، فَإِنَّهُ أَنْضَرُ لِلْوَجْهِ، وَأَحْظَى عِنْدَ الزَّوْجِ

"Apabila engkau mengkhitan perempuan potonglah sedikit, dan janganlah berlebihan (dalam memotong bagian yang dikhitan), karena itu lebih bisa membuat ceria wajah dan lebih menyenangkan (memberi semangat) bagi suami.” [Shahih, Dikeluarkan oleh Abu Daud (5271), Al-Hakim (3/525), Ibnu Ady dalam Al-Kamil (3/1083) dan Al-Khatib dalam Tarikhnya 12/291)]
Sama halnya seperti laki2, perempuan juga memiliki organ seks luar yang paling peka, yaitu klitoris. Secara anatomi, klitoris diselimuti oleh lipatan2 kulit yang disebut preputium. Preputium terletak di puncak organ seks luar perempuan berupa tonjolan kecil. Sedangkan organ yang disebut berbentuk seperti "cengger" adalah labium minor (bibir kecil) yang terletak di bawah preputium dan merupakan lanjutan dari kulit preputium di bagian kanan dan kiri organ seks luar perempuan.
Jadi, yang tampak dari organ seks perempuan BUKAN klitoris. Klitoris sendiri tersembunyi di balik lipatan2 kulit tadi dan baru terbuka ketika penis masuk ke dalam liang vagina  karena preputium tertarik ke belakang dan ke samping.
Jika kita menilik pelaksanaan khitan pada laki2, tidak ada sedikitpun bagian dari penis sebagai organ seks paling peka pada laki2 yg dipotong. Khitan pada laki2 hanya memotong preputium. Maka berdasarkan fakta bahwa khitan pada laki2 hanya membuang preputium dan hadit di atas, tidak ada alasan membuang klitoris baik sebagian maupun seluruhnya.
Secara fisiologis, cara terbaik khitan pada perempuan adalah dg membuang sebagian kulit (selaput) yang menutupi ujung klistoris (preputium clitoris). Klitoris sendiri (yg identik dg penis pada laki2) sama sekali tidak disentuh.
Membuang seluruh preputium akan membuat klitoris sama sekali tidak terlindung shg memudahkan terjadinya rangsang dan akibatnya hasrat seksual justru sulit dikendalikan. Tetapi dengan memotong sebagian preputium :
1. Klitoris tetap telindung dari rangsang yg tidak diinginkan/diperlukan.
2. Organ kewanitaan di daerah tersebut akan lebih terjaga kebersihannya dari kotoran-kotoran yang biasa bersembunyi di balik kulit tersebut atau menempel di bagian klitorisnya atau yang sering disebut smegma.
3. Membuat wanita lebih mudah menerima rangsang seksual ketika berhubungan seks dengan suaminya dan memudahkan pula mencapai orgasme, karena klistorisnya lebih mudah terbuka dan tersentuh ketika berhubungan intim.  

Hubungan intim dalam Islam dipandang sebagai hubungan yang saling menguntungkan, dimana seharusnya dicapai kepuasan kedua pihak. Maka khitan akan sangat menguntungkan bagi perempuan dan menyenangkan bagi laki2. Karena bagi seorang laki2, akan lebih memuaskannya jika ia mengetahui bahwa ia bisa memberikankan kepuasan kepada pasangannya dan kepuasan yg dirasakan oleh kedua pihak akan lebih menenangkan secara psikologis dan ketenangan psikologis akan terpancar di wajah pasangan sesuai dg hadith di atas.

Di sebagian Negara-negara Barat khitan perempuan semacam ini, mulai populer. Di sana klinik-klinik kesehatan seksual secara gencar mengiklankan clitoral hood removal (membuang kulit penutup klitoris). Karena membuang preputium memberikan dampak spt di sebutkan di atas.

Wallahu ta'ala a'lam..


0 komentar:

Posting Komentar