Ayo Berlomba Meraih Pahala di Bulan Dzulhijjah!

بسم الله الرحمن الرحم


Muroja'ah : Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifa'i

Alhamdulillah, Allah Subhanahu wa ta'ala menganugerahkan kepada kita umur yang panjang sehingga kita dipertemukan di bulan Dzulhijjah tahun ini.. Tahukah Anda kalau di bulan Dzulhijjah Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang beriman? melalui tulisan ringkas ini -insya Allah- akan dibahas tentang keutamaan bulan Dzulhijjah, terutama di sepuluh hari pertamanya, serta bagaimana cara seorang muslim mengoptimalkan amalannya di waktu tersebut sehingga bisa meraih pahala sebanyak-banyaknya dari Allah subhanahu wata'ala.

Di dalam Al Qur'an, Allah ta'ala berfirman,

وَالْفَجْرِ * وَلَيَالٍ عَشْرٍ

“Demi waktu fajar dan demi malam yang kesepuluh.” (Al-Fajr : 1-2)

Al Imam Ibnu Katsir berkata,

“Malam-malam yang kesepuluh maksudnya adalah sepuluh Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Azzubair, Mujahid, dan banyak dari ulama salaf dan khalaf.”

Allah 'azza wajalla juga berfirman,

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan bagi orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (Al-Hajj : 28)

Al Imam Ibnu Katsir mengatakan di dalam tafsir beliau tentang ayat ini,

“Ibnu Abbas mengatakan bahwa hari-hari yang ditentukan di sini maknanya adalah hari yang sepuluh (pada awal bulan dzulhijjah). Diriwayatkan pula yang semisalnya dari Abu Musa Al Asy’ari, Mujahid, Atha’, Said bin Jubair, Al Hasan, Qatadah, Adh Dhahhak, Atha’ Al Khurasani serta Ibrahim An Nakha’i. Demikian pula madzhab Asy Syafi’i dan yang masyhur dari Imam Ahmad bin Hambal.”

Dan di dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

(( مَا مِنْ أيَّامٍ ، العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هذِهِ الأَيَّام )) يعني أيام العشر . قالوا : يَا رسولَ اللهِ ، وَلاَ الجِهَادُ في سَبيلِ اللهِ ؟ قَالَ : (( وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ ))

“Tiada hari yang amalan shalih padanya lebih Allah cintai daripada amalan di hari-hari ini. Yaitu sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah). Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya yang kemudian tidak kembali dari hal itu sedikit pun.” (HR. Al Bukhari)

Ketika menjelaskan hadits di atas, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata,

“Sepuluh hari yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama di Bulan Dzulhijjah. Dan yang beliau maksud dengan amalan shalih mencakup shalat, shadaqah, puasa, dzikir dan takbir, membaca Al Qur’an, berbakti kepada orang tua, silaturrahim, berbuat baik kepada sesama, berbuat baik kepada tetangga dan lain-lain.”

Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba mengisi sepuluh hari pertama ini dengan beragam amalan shalih, sebagaimana yang disebutkan di atas. Di antaranya:

1. Shalat

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

(( أرَأيْتُمْ لَوْ أنَّ نَهْرَاً بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرنهِ شَيْءٌ ؟ )) قالوا : لا يَبْقَى مِنْ دَرنهِ شَيْءٌ ، قَالَ : (( فَذلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الخَمْسِ يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الخَطَايَا ))

"Apa pendapat kalian jika ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia pun mandi setiap harinya lima kali, apakah akan tersisa kotoran pada dirinya?” Para sahabat berkata, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran padanya.” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda, “Demikianlah permisalan shalat lima waktu. Dengan shalat lima waktu, Allah membersihkan dosa-dosa.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Memperbanyak Shadaqah

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى ، وَاليَدُ العُلْيَا هِيَ المُنْفِقَةُ ، وَالسُّفْلَى هِيَ السَّائِلَةُ

“Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah tangan orang yang suka berinfak, dan tangan di bawah itu tangan yang suka meminta-minta.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

3. Berpuasa, terutama pada hari Arafah

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْماً في سَبِيلِ اللهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللهُ بِذَلِكَ اليَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفَاً

“Tidaklah seorang hamba berpuasa di suatu hari di jalan Allah, melainkan Allah akan jauhkan wajahnya dari neraka sejarak tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dan diutamakan lagi puasa di hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah). Berpuasa di hari ini memiliki keutamaan besar sebagaimana dalam hadits Abu Qotadah Al-Anshori radhiallahu 'anhu:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ، قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari Arafah. Maka beliau pun bersabda, "Menghapus dosa di tahun yang telah lewat dan tahun yang tersisa (mendatang).” (HR. Muslim)

4. Memperbanyak Dzikir

Allah subhanahu wata'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْراً كَثِيراً وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأصِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Al Ahzab: 41-42)

5. Memperbanyak membaca Al Qur’an

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

اقْرَؤُوا القُرْآنَ ؛ فَإنَّهُ يَأتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعاً لأَصْحَابِهِ

"Bacalah oleh kalian Al Qur'an, karena dia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya." (HR. Muslim)

6. Berbakti kepada Orang tua

Allah subhanahu wata'ala berfirman,

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلاً كَرِيماً وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

"Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al Isra': 23-24)

7. Memperbanyak silaturrahim

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


من أحَبَّ أنْ يُبْسَطَ لَهُ في رِزْقِهِ ، ويُنْسأَ لَهُ في أثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

"Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya serta dipanjangkan umurnya, maka hendaknya dia bersilaturrahim." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

8. Berbuat Baik kepada Sesama

Allah 'azza wajalla berfirman,

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Al Mumtahanah: 8)

9. Berbuat Baik kepada Tetangga

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya." (HR. Al Bukhari dan Muslim, dan lafazh ini adalah lafazh Shahih Muslim)

10. Dan lain sebagainya dari seluruh amalan yang termasuk amal sholih.

Demikianlah keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah serta beberapa amalan shalih yang bisa kita kerjakan demi meraih pahala yang sebanyak-banyaknya dari Allah subhanahu wata'ala.

Semoga Allah subhanahu wata'ala senantiasa melimpahkan taufiqnya kepada kita. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad, keluarga, sahabat, serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Wallahu ta'ala a'lam.

(Ditulis di Darul Hadits Syihir, Hadramaut pada malam Selasa, 27 Dzulqa'dah 1432 H bertepatan dengan tanggal 25 Oktober 2011 M dengan bantuan Al Akh Ammar Al Yafi'i jazaahullahu khairan).

Rujukan:

- Tafsir Al Qur'anul Azhim, Al Imam Ibnu Katsir

- Syarh Riyadhis Shalihin, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.

Sumber : http://wirabachrun.wordpress.com/2011/10/28/ayo-berlomba-meraih-pahala-di-bulan-dzulhijjah/

0 komentar:

Posting Komentar