Fatwa Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali Mengenai Blokade Dammaj

بسم الله الرحمن الرحم


Segala puji hanya kepada Allah semata, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah yang tidak ada nabi setelahnya;
Berikut ini adalah sebuah nasihat mulia dari: Syaikh yang mulia DR. Muhammad bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah.
Sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada beliau setelah pelajaran ke-38, Kajian syarah kitab“Mufidul Anam wa Nurudh Dhalam fi Tahriril Ahkam li Hajji Baitillahilharam”, di masjid Bani Salimah Madinah An Nabawiyyah. Ahad,3 Dzulqa’dah 1432 H
Pertanyaan yang datang adalah seputar pengepungan syi’ah kelompok Al-Houthi terhadap kota Dammaj, Yaman sejak berhari-hari lalu hingga hari ini.
Di bawah ini merupakan transkip tanya-jawab yang ada:
Pertanyaan dibaca oleh Asy-syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali –hafidhahullah-, ini juga merupakan pertanyaan dari penduduk Yaman.
Beliau membacakan:
Wahai Syaikh –semoga Allah menjaga anda-, tentunya tidak asing bagi pengetahuan anda yang mulia apa yang menimpa sebagian saudara kita ahlussunnah di kota Dammaj berupa pengepungan orang-orang Syi’ah –semoga Allah menghinakan mereka-. Maka, apa nasehat dan arahan anda menghadapi hal ini untuk ahlussunnah secara umum maupun ahlussunnah di Dammaj?

Jawaban dari Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah:
Kita katakan: Segala puji bagi Allah. Orang-orang syi’ah tidak pernah berhenti memusuhi pemeluk Islam dari dulu. Mereka selalu menanti-nanti kecelakaan kaum muslimin –semoga mereka mendapatkan balasan setimpal dari Allah-. Tidak ada satu bencana pun yang menimpa ahlussunnah kecuali mereka mempunyai andil di dalamnya. Runtuhnya Daulah ‘Abbasiyah adalah termasuk dari ulah tangan mereka. Begitu pula apa yang dialami oleh umat Islam berupa berbagai bencana, mereka memiliki andil besar di dalamnya, kita meminta keselamatan dari Allah.
Adapun nasehat kita kepada ahlussunnah di Yaman secara umum agar mereka saling membantu dan membahu menghadapi syi’ah musuh Allah dan musuh Rasulullah, musuh agama yang benar ini. Inilah yang kita nasehatkan kepada mereka, hal itu adalah dengan menjelaskan manhaj yang benar, menyebarkannya kepada segenap manusia dan menjelekkan segala yang ada padanya orang-orang syi’ah dari manhaj yang rusak, menjelaskan keburukannnya kepada manusia, menampakkan aib dan cacatnya kepada mereka hingga mereka mengetahui keburukan syi’ah, inilah yang seharusnya. Wajib pula bagi mereka untuk bersungguh-sungguh menyebarkan dakwah yang benar, menyebarkan dan menolong sunnah.
Adapun bagi saudara kita yang ada di Dammaj, kita berdoa kepada Allah untuk mereka. Kita berdoa kepada-Nya dengan nama-Nya yang teragung –yang dengannya Allah akan memberi saat diminta dan menjawab saat dimohon- semoga Allah menghinakan syi’ah yang najis dan kotor, semoga Allah memangkas sampai ke akar-akar mereka, memusnahkan urat mereka dan memecah persatuan, serta semoga Allah mematahkan kekuatan mereka, memecahkan barisan dan menghinakan mereka –Maha Suci Allah lagi Maha Tinggi, sungguh Dia adalah sebaik-baik yang diminta. Kita juga menasehatkan kepada mereka untuk bersabar dan tunduk kepada Allah ¬tabaraka wa ta’ala serta mencurahkan segala yang mereka mampu. Tidak ada yang lebih besar dari pada doa dan tunduk kepad Allah dengan menolong agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya, doa adalah senjata agung yang dilalaikan kebanyakan orang.
Kebanyakan orang membela diri dengan sarana materi berupa persenjataan dan perlawanan materi, namun mereka lalai dari senjata maknawi yang agung, yaitu
“jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkanmu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu?” (QS.Ali Imran: 160).
Harus bagi mereka untuk berdoa dan menghadapkan diri kepada Allah jalla wa ‘ala, menundukkan diri kepada-Nya agar Allah menyingkap apa yang menimpa mereka. Saya juga nasehatkan kepada mereka agar terus kuat dan membela diri dari kejahatan orang-orang yang menganiaya mereka serta melawan semampunya.
Dan aku nasehatkan bagi saudara kita ahlussunnah untuk menolong mereka di Dammaj, kita melakukan hal ini demi agama, meskipun kita membantah Yahya Al-Hajuri, membantah fulan. Karena bantahan serta penjelasan tentang kebenaran adalah sebuah bab dan menolong sunnah dan ahlussunnah adalah bab lain. Wajib bagi ahlussunnah yang dekat Dammaj –kemudian yang dekat berikutnya- untuk menolong saudara-saudara mereka dan berdiri bersama mereka dalam satu barisan, menolong mereka menghadapi orang-orang dhalim yang melampaui batas itu serta perang bersama mereka. Wajib berjihad bersama mereka melawan orang-orang itu bagi yang terdekat, kemudian yang terdekat berikutnya.
Jangan sampai seseorang mengira ketika kita membantah Yahya Al-Hajuri di Dammaj berarti kita mengorbankan sunnah –na’udzubillah-. Ahlussunnah adalah saudara kita dan pakaian kita di semua tempat dan zaman. Kita marah karena mereka, bahagia karena mereka dan merasakan rasa sakit yang mereka derita. Maka, wajib bagi ahlussunnah secara umum untuk menolong mereka dan berdiri bersama mereka menghadapi Al-Houthi yang aniaya ini, yang mengira bahwa mereka bisa mengalahkan ahlussunnah. Wajib bagi ahlussunnah di Yaman umumnya untuk membantu saudaranya di Dammaj. Atas mereka -jika mereka mampu- untuk melawan mereka dari belakang untuk membuat lingkaran lain di sekeliling musuh bila (orang-orang Syi’ah) mengepung Dammaj, dengan itu mereka bisa mengepung musuh dan menghentikan datangnya bantuan musuh.
Inilah yang kita nasehatkan kepada saudara kita ahlussunnah di Yaman, membantu saudara mereka di Dammaj dengan segala yang dimampui. Wallahu a’lam.
Semoga Allah memberikan shalawat dan keselamatan kepada hamba, utusan dan Nabi-Nya Muhammad, serta keluarga dan shahabatnya. Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam.


Oleh : Fauzi
Murojaah : Al Ustadz Qomar ZA, Lc.

0 komentar:

Posting Komentar