KOMPAS.com - Memijat tubuh bayi sebaiknya dilakukan oleh ibu setiap hari. Seperti yang dilakukan generasi pendahulu dalam masyarakat Jawa yang dikenal dengan Dadah. Nah, untuk memijat bayi, diperlukan bahan yang tepat. Minyak kayu putih atau minyak telon umumnya dipilih para ibu saat memijat bayinya karena aman dan tidak menyebabkan iritasi.
Menurut ahli fisioterapi Wiwit Azmi Lestari, AMF, SE, DIPL. CIDESCO, aromaterapi juga aman digunakan untuk pijat bayi. Namun baby oil sebaiknya dihindari karena kandungan zat kimia parafin yang bisa menyebabkan iritasi kulit.
"Kulit bayi hingga usia satu tahun cenderung kering. Untuk melembabkan kulit atau memijat bayi, sebaiknya pilih minyak zaitun daripada baby oil yang mengandung zat kimia, parafin, yang bisa membuat iritasi," kata Wiwit kepada Kompas Female, sesuai memberikan training spa kepada 38 finalis Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2010 di Taman Sari Royal Heritage Spa Jakarta, Kamis (7/10/2010) lalu.
Essential oil untuk bayi yang aman untuk melakukan pijatan di antaranya yang mengandung ekstrak jahe, lemon, atau citrus.
"Lakukan pijatan bertahap dari kaki, tangan, badan untuk merangsang otot, peredaran darah, dan saraf," jelas Wiwit, yang juga trainer dan quality controller Taman Sari Royal Heritage Spa.
Biasanya, dalam paket perawatan baby spa, pijatan pada bayi dilakukan 20-30 menit setiap kali kedatangan. Anda bisa mengaplikasikan keterampilan memijat bayi ini di rumah setiap hari.
Baby Spa yang terbagi menjadi dua jenis perawatan, baby gym dan massage, biasanya dilakukan seminggu sekali.
"Pijatan membuat bayi merasa nyaman dengan sentuhan ibunya, melancarkan peredaran darah, dan stimulasi semua organ tubuh. Sedangkan baby gym, selain melatih gerak bayi, jangan heran jika setiap kali sehabis gym bayi akan tertidur lelap. Salah satu gerakan saat baby gym juga membuat bayi selalu tersenyum dan tertawa terbahak-bahak," ungkap Wiwit, yang melihat aktivitas ibu dan bayi ini sebagai sarana rekreasi yang menyehatkan.
0 komentar:
Posting Komentar